Wali Kota Jambi Maulana di Jambi, Senin, mengatakan dengan dana tersebut diharapkan proses pengerjaan normalisasi Sungai Asam ini lebih cepat sehingga dapat mengatasi banjir.
"Yang kita tahu di Kota Jambi cepat banjir saat hujan tiga jam dengan intensitas tinggi karena aliran Sungai Asam yang banyak penempatan," katanya.
Di daerah itu, kata Maulana, untuk dilakukan pelebaran Sungai Asam terkendala dengan padatnya bangunan masyarakat di sekitar. Pihaknya sudah menurunkan tim untuk menghitung pembebasan lahan atau dana ganti rugi.
Maulana menjelaskan bahwa Pemkot Jambi juga menyiapkan dana melalui Belanja Tak Terduga (BTT).
Selain Pemkot Jambi, Pemerintah Provinsi Jambi juga suap menggelontorkan dana sebesar Rp25 miliar.
Total untuk pembebasan lahan normalisasi Sungai Asam ini membutuhkan dana sebesar Rp75 miliar.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae saat meninjau persoalan banjir di Kota Jambi mengatakan pihaknya akan mengupayakan tambahan dana pembebasan lahan itu ke Kementerian PU.
"Pemprov siap bantu Rp25 miliar, Pemkot Jambi Rp5 miliar sisanya Rp45 miliar kami komisi lima akan minta menteri terkai mengalokasikan sisa dari Rp75 miliar tadi," katanya.
Dia menegaskan agar pembebasan lahan ini dapat selesai dengan cepat, sehingga masyarakat setempat dapat terbebas dari persoalan banjir.
"Masyarakat terbebaskan dari banjir, ini kolaborasi Pemprov Jambi, Pemkot Jambi dan pemerintah pusat," kata dia.
Meski ditengah efisiensi, dia meyakini bahwa pemerintah tetap memprioritaskan pembangunan infrastruktur untuk kesejahteraan masyarakat.