Pikiranrakyatjambi.com1.
Jambi - Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, M.K.M, resmi membuka Sosialisasi dan Fokus Grup Diskusi (FGD) Penguatan Literasi Pajak, Optimalisasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Rabu (26/11/2025).Kegiatan berlangsung di Aula BPPRD Kota Jambi, dengan diikuti 130 orang sebagai peserta. Terdiri dari Dinas terkait dilingkungan Pemkot Jambi, serta Forum RT Kecamatan dan Kelurahan. Diksesempatan ini, sekaligus turut diselenggarakan Edukasi Pembayaran listrik tepat waktu dengan menghadirkan Dr. Mustarhadi, M.H (Kepala UPTD Samsat Kota Jambi) dan Dairobi (Asman Niaga dan Pemasaran) selaku Narasumber.
Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah strategis Pemkot Jambi melalui Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) guna mengoptimalkan penerimaan daerah, yang diharapkan Ketua RT sebagai perpanjangan tangan pemerintah dapat turut serta berperan aktif ditengah masyarakat.
Dalam keterangannya, Wali Kota Maulana mengatakan, pentingnya kegiatan ini yang bertujuan untuk secara bersama-sama berpartisipasi aktif dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak dan retribusi.
"Melalui kolaborasi bersama Ketua RT, sehingga warga tidak perlu jauh untuk membayar berbagai macam kewajiban pajak," katanya.
Dirinya mengungkapkan, berbagai langkah dan kemudahan yang diberikan Pemkot Jambi dalam membayar pajak bagi masyarakat diharapkan dapat mengunggah kesadaran, karena sektor pajak merupakan modal utama sebagai prioritas untuk pembangunan kedepan.
"Mungkin kita akan terus bangun lokus ekonomi baru sehingga ekonomi bergerak di kota Jambi dan pajak juga akan meningkat. Ini adalah siklus yang harus terus diperjuangkan," ungkapnya.
Maulana berharap, waktu efektif di Tahun 2025 yang tersisa satu bulan, dapat dimaksimalkan, meski pendapatan daei sektor pajak disejumlah bidang telah terealisasi.
"Kita jangan cepat puas, oleh karena capaian pajak masih bisa dioptimalkan sesuai dengan kondisi saat ini. Evaluasi terus menerus, berikan pelayanan yang cepat dan ramah, serta koordinasi efektif dengan leading sektor terkait, karena PAD inilah sebagai penopang pembangunan Kota Jambi ditengah berkurangnya dana transfer pusat ke daerah," harapnya.
Lebih lanjut, sebagai Kota perdagangan dan jasa, Wali Kota Jambi itu juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kota telah melakukan berbagai upaya dalam menjawab berbagai tantangan dalam pengoptimalan pendapatan dari sektor pajak.
"Berbagai program unggulan juga kita canangkan dan sudah jalan. Maka, lakukan Fokus Group Diskusi ini sebaik-baiknya, karena merupakan momentum yang sangat berharga untuk berbagi pengetahuan, pengalaman dan strategi terbaik dalam rangka optimalisasi PAD sektor pajak daerah, khususnya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan PBJ-Penerangan Jalan," pungkas Wali Kota Maulana.
Sementara itu, Kepala BPPRD Kota Jambi, Ardi menyebutkan, dari target opsen pajak kendaraan bermotor dan biaya balik nama kendaraan bermotor, PBB, serta PBJP tenaga listrik dari target 112 miliar sudah terealisasi 83 miliar atau 74℅.
"Oleh karena itu, masih perlu genjotan dari kita, terutama dari kendaraan-kendaraan Dinas, baik Pemerintah Kota maupun Provinsi," ujarnya.
"Sementara untuk PBB sudah terealisasikan 101 ℅ lebih. Dari target 32 miliar sudah diangka 32 miliar 660 juta. Alhamdulillah sudah terlampaui, termasuk PBJP listrik," lanjutnya.
Ia juga mengungkapkan, bahwa capaian-capaian penerimaan pajak ini menambah penguatan terhadap pembangunan di Kota Jambi kedepan.
"Menindaklanjuti hal itu, kami juga telah melakukan kerja sama bersama Bank Himbara, terkait dengan pembayaran pajak ini tidak ada hari libur apapun pembayaran pajaknya. Serta langkah kedepan dengan akan memasang barcode disetiap rumah melalui peran Ketua RT. Jadi disini nanti bisa di cek apakah warganya telah membayar pajak atau belum," singkatnya.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan nantinya peserta sosialisasi dan FGD mengetahui tentang bagaimana agar optimalisasi pendapatan daerah khususnya sektor pajak daerah dapat tercapai sesuai target yang ditetapkan, dan mengetahui apa saja kendala yang harus di cari solusi secara bersama sehingga menjadi peluang yang berdampak besar terhadap pencapaian Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi.

