Pikiranrakyatjambi.comPemerintah Kota Jambi resmi memulai sosialisasi pembangunan jaringan gas rumah tangga (jargas) untuk tahun ini. Dalam kegiatan yang dihadiri para ketua RT, lurah, camat, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Wali Kota Jambi, Maulana, menegaskan bahwa program jargas merupakan salah satu langkah penting dalam menghadirkan energi alternatif yang lebih murah, aman, dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Maulana menjelaskan bahwa dirinya melihat langsung kondisi masyarakat kurang mampu yang selama ini mengandalkan gas elpiji 3 kg. Menurutnya, jargas menawarkan solusi yang lebih efisien dan stabil.
“Jargas gas bumi untuk rumah tangga ini adalah upaya menyediakan energi alternatif yang lebih murah, aman, dan bermanfaat bagi masyarakat. Selain mengurangi ketergantungan pada elpiji, jargas ini hemat dan bisa digunakan 24 jam penuh, dengan risiko kebakaran yang jauh lebih kecil,” ujarnya pada Rabu (3/12).
Dalam sesi wawancara, Maulana menyampaikan bahwa tahun ini Kota Jambi mendapatkan kuota pembangunan jargas sebanyak 13.290 sambungan rumah. Jumlah ini disebut jauh lebih besar dibandingkan capaian lima tahun sebelumnya.
“Hari ini saya mengumpulkan para ketua RT, lurah, camat, dan OPD terkait untuk sosialisasi dimulainya pembangunan jargas Kota Jambi. Ada lebih dari 13.200 rumah yang akan kita sambungkan. Jargas ini secara keekonomian sangat efisien, masyarakat bisa lebih hemat setiap bulan—rata-rata 100 hingga 150 ribu rupiah,” jelasnya.
Ia menambahkan, selain hemat, penggunaan jargas menawarkan kenyamanan yang tidak dimiliki elpiji.
“Lebih aman, tidak habis waktu untuk antre atau membeli gas, karena jargas ini hidup 24 jam. Manfaatnya banyak sekali.”
Maulana turut membandingkan perkembangan program ini dari masa jabatannya sebagai Wakil Wali Kota.
“Selama lima tahun sebelumnya, alokasinya baru sekitar 11 ribu sambungan. Baru satu tahun saya menjabat Wali Kota, alhamdulillah kita mendapat kuota 13 ribu lebih. Ini lompatan besar,” katanya.
Proyek pembangunan jargas akan dikerjakan dalam waktu kontrak sekitar delapan bulan, dan ditargetkan uji fungsi dapat dilakukan pada pertengahan tahun depan.
Namun, Maulana menegaskan bahwa keberhasilan program ini membutuhkan dukungan penuh dari masyarakat. Ia menjelaskan bahwa pemasangan jargas membutuhkan proses fisik seperti penggalian dan pemasangan pipa hingga masuk ke dapur warga.
“Karena ini memakai daerah milik jalan, disambungkan ke lorong-lorong sampai dapur masyarakat, tentu butuh kerja sama. Setiap calon pelanggan harus menyiapkan kondisi rumahnya, terutama bagian dapur yang akan ditembus pipa. Kalau siap lebih awal, prosesnya makin cepat,” paparnya.
Menurutnya, manfaat jargas bukan hanya menghemat pengeluaran bulanan, tetapi juga memberi ruang bagi ekonomi keluarga untuk berkembang.
“Penghematan ini luar biasa untuk ekonomi warga. Duitnya bisa dialihkan untuk kebutuhan lain, termasuk pendidikan, dan kita ingin semakin banyak yang merasakan manfaat jargas,” tegasnya.( MT )

